Pembekalan KKS-T IAIN S.A Gorontalo, Desa Religius Melalui Budaya Literasi

 

Kamis 03 Februari 2022, Kepala UPT Pusat Perpustakaan IAIN Gorontalo Ampauleng Zainuddin., S.Hum, M.Pd menjadi Narasumber dalam pembekalan peserta KKS-T IAIN Sultan Amai Gorontalo, bertempat Aula Kampus II IAIN Sultan Amai Gorontalo, KKS-T Tahun ini berlokasi di Kabupaten Bone Bolango, nantinya Peserta akan di sebar di 80 Desa.

 

 


Membicarakan masalah dunia literasi di Indonesia ini sangat menarik dan unik, bahkan begitu komplek ragam persoalannya dari akar hulu sampai hilir. Oleh karena itu, sudah banyak juga di kaji dan di kupas tuntas oleh para ahli pakar, baik itu akademisi (dosen), guru, aktivis pegiat literasi, mahasiswa-mahasiswi, pelajar serta masyarakat.

 

 

Sadar ataupun tidak kita sadari, bahwa pemahaman masyarakat Indonesia masih terjebak di dalam arus sekuleristik akibat penjajahan Belanda dan negara asingn lainnya yang cukup lama di Indonesia. Masyarakat Indonesia khususnya yang di perdesaan/kampung masih berpikiran bahwa ilmu agama dan ilmu pengetahuan itu berbeda atau dipisahkan satu sama lainnya.

Dan pemahaman sekuleritsik dan parsialistik ini semua akibat aturan kebijakan pemerintah Indonesia yang masih kebelanda-belandaan. Padahal kita sebagai bangsa Indonesia sudah merdeka, inilah tugas kita bersama untuk mencerahkan masyarakat Indonesia, khususunya di desa, bahwa ilmu agama dan pengetahuan itu terintegrasi (Kaffah), relevan setiap ruang dan waktu, serta tidak ada yang salah atau kontradiktif.

Menurut Sayyid Ahmad Khan dan Jamaludin Al-Afgani Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah agama revolutif, progresif dan rasional (Azra). Al-Qur’an adalah firman Tuhan dan kebenaran lmiah dianggap benar, maka kontradiksi antara agama dan ilmu dapatlah muncul tapi tidak nyata.

Karena Al-qur’an dan alam semesta sebagai objek kajian sains keduanya bersumber dari sumber yang sama yaitu Tuhan, maka tidak mungkin keduanya bertentangan. Yang mungkin bertentangan adalah pendapat dan interpretasi manusia terhadap Al-Qur’an dan alam semesta.

Jamaludin Al-Afghani percya bahwa Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memiliki semangat pencarian ilmiah. Jika dilihat dari persfektif sejarah dapat diketahui bahwa kejayaan perdaban umat islam berakar dari ajaran islam yag menempatkan ilmu sains pada posisi yang tinggi.

Misalnya, Rasulullah SAW bersabda: “Thalabul ilmi, faridatun ala kulli Muslimin, artinya, “Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim”.

Kemudian, Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi.

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadalah Ayat: 11).

 

 

Strategi Gerakan Literasi Desa di Era Disrupsi

Untuk melakukan pendidikan gerakan literasi desa di era kekacauan (disrupsi) teknologi ini, maka perlu suatu strategi yang efektif, efisien dan tepat sasaran. Ada beberapa langkah strategi menurut penulis yaitu sebagai berikut ini.

  • Sistem dan Rencana yang matang, sistematis terukur, terarah serta terintegrasi
  • Memberikan arahan motivasi, menjalin komunikasi, kedekatan emosional dan menaklukan hati, sehingga masyarakat sadar untuk bangkit, bergerak dan beraktivitas belajar literasi.
  • Penamaman nilai-nilai dasar agama ( Akidah akhlaq, Tauhid dan karakter moralitas) untuk menyaring berbagai berita dan informasi yang fakta, hoax negatif, dan merusak generasi muda .
  • Memberikan pendidikan literasi yang aktif, efektif, efisien, komunikatif, holistik, menyenangkan dengan mengamati, penelitian, dan ijtihad.
  • Membangun sarana infrastrukur buku-buku dan perpustaakan di setiap desa/ kmapung, sekolah, yayasan, pesantren serta rumah warga.secara terintegrasi.
  • Monitoring dan evaluasi (Monev) bersama. 

 

Sebagai mahasiswa yang akan melakukan KKS-T harus menjalin komunikasi dengan pemerintah di tempat ia di tugaskan dan harus menggaungkan budaya literasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih menyukai membaca buku.

 


 

 

"Mahasiswa Peserta KKS-T IAIN Sultan Amai Gorontalo harus mendirikan Taman Baca Masyarakat ( TBM ) di tempat ia KKS, masalah buku atau keperluan apapun itu mahasiswa tinggal membuat Proposal dan saya siap mengawal dan melobi pemerintah terkait untuk mendapatkan bantuan pada peserta KKS-T yang mau memajukan Budaya Literasi di tempat ia melakukukan KKS-T" kata Ampauleng.

 

 

Kesimpulan dari fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sedikitnya ada lima. Pertama, merupakan sumber segala informasi. Kedua, merupakan fasilitas pendidikan nonformal, khususnya bagi anggota masyarakat yang tidak sempat mendapatkan kesempatan pendidikan formal. Ketiga, sarana atau tempat pengembangan seni budaya bangsa, melalui buku atau majalah. Keempat, karena keragaman bahan bacaan yang disimpannya, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sekaligus memberikan hiburan bagi pembacanya. Dan kelima, merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah.

 



 TERIMA KASIH


Pembekalan KKS-T IAIN S.A Gorontalo, Desa Religius Melalui Budaya Literasi Pembekalan KKS-T IAIN S.A Gorontalo, Desa Religius Melalui Budaya Literasi Reviewed by PERPUSTAKAAN IAIN GORONTALO on Februari 03, 2022 Rating: 5