Masa Depan Perpustakaan & Perpustakaan Masa Depan
Ampauleng Zainuddin., S.Hum, M.Pd |
Dr. Lukman Arsyad |
Dr. Ismet Sulila., M.Si |
Hans Ruchban., S.Pd |
Dalam rapat tersebut Kepala - kepala UPT Perpustakaan Se-Provinsi Gorontalo yang tergabung dalam Forum Perpustakaan perguruan Tinggi Indonesia ( FPPTI ) mengangendakan beberapa program di tahun 2022, agenda ini sangat di butuhkan di masa depan nanti, yang terpenting ketika mahasiswa di wisuda nanti akan mampu bersaing dengan tantangan zaman.
Pertanyaan itu yang kerap menjadi perbincangan di kalangan pustakawan dan praktisi perpustakaan. Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupaan manusia, tak terkecuali dampak bagi dunia perpustakaan. Kekhawatiran akan lenyapnya perpustakaan konvensional dan tidak adanya koleksi perpustakaan secara fisik menjadi salah satu isu yang paling dibicarakan. Spekulasi tentang hal tersebut berhembus tak menentu, namun tidak ada yang bisa memastikan bentuk perpustakaan di masa depan.
Menjawab keresahan dan spekulasi tentang kepunahan perpustakaan pada masa depan, terkesan terlalu berlebihan, seperti telah disebutkan bahwa perpustakaan telah ada sejak adanya kebudayaan manusia. Peradaban selalu berubah dan berkembang, perpustakaan juga mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia. Perpustakaan merupakan sumber informasi dan pengetahuan, keberadaannya tidak hanya mengumpulkan pengetahuan, namun lebih dari dari itu pengetahuan disebarluaskan melalui perpustakaan dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
Memahami fungsi dan manfaat perpustakaan dalam pengumpulan dan penyebarluasan pengetahuan dan informasi, menimbulakan keyakinan akan keberadaan perpustakaan pada masa mendatang. Melihat sejarah puluhan hingga ribuan tahun lalu, keberadaannya telah ada hingga sekarang, tetap ada dan semakin berkembang. Berbekal dengan sejarah panjang eksistensi perpustakaan dari masa ke masa, menimbulkan optimisme bahwa perpustakaan tidak mungkin hilang selama pengetahuan dan informasi masih dibutuhkan oleh manusia di muka bumi ini. Keberadaan manusia untuk terus mencari tahu dan menggali sesuatu untuk berbagai kebutuhan, akan menjadi dasar kekekalan perpustakaan di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Optimisme keberadaan perpustakaan di masa yang akan datang tetap ada dan menjadi salah satu sumber informasi dan rujukan telah menjawab pertanyaan tentang eksistensi perpustakaan. Namun bentuk perpustakaan masa depan akan seperti apa? Menjawab pertanyaan ini, beberapa Agenda dari FPPTI Provinsi Gorontalo sangat berguna.
Agenda Semester Genap :
1. Workshop Tata Kelola persiapan Akreditas Perpustakaan
2. UMKM Masuk Kampus/Literasi UMKM
3. SMART Card (Silang Layanan)
4. Pameran dan Bursa Literasi (Program IAIN)
5. E-Catalog Bersama
Mewujudkan konsep tersebut, perpustakaan dituntut untuk melakukan jejaring atau kerjasama antara perpustakaan yang komitmen dan berkelanjutan. Perpustakaan akan berlomba-lomba membangun sebanyak-banyaknya jejaring dengan perpustakaan sejenis atau perpustakaan lain di luar lingkungan atau zona nyamannya. Tidak ada lagi pemikiran bahwa koleksi perpustakaan hanya bisa dimanfaatkan oleh anggota perpustakaan tersebut. Jaringan perpustakaan, memungkinkan untuk setiap anggota perpustakaan dapat mengakses koleksi perpustakaan lain yang telah berjejaring. Tidak diperlukan kartu tambahan untuk meminjam koleksi perpustakaan lain, karena dengan jaringan perpustakaan memungkingkan satu kartu berlaku untuk banyak perpustakaan.
Lebih hebat dari itu, pemustaka yang akan memanfaatkan perpustakaan tidak perlu menelusur di dalam perpustakaan, mereka dapat melakukannya di mana pun dengan menggunakan akses internet. Tanpa menunggu lama, koleksi yang diinginkan dapat dengan mudah dipesan dan diantar sesuai keinginan pemustaka. Tentu saja untuk mewujudkan pesan antar koleksi perpustakaan akan dikenakan biaya tertentu.
Mewujudkan “perpustakaan bersatu” harus dibarengi dengan keikhlasan tiap perpustakaan untuk saling memberikan akses koleksi perpustakaannya kepada mitranya. Semua itu bisa terwujud dengan terlebih dahulu dibuat keseragaman sistem yang digunakan. Sistem yang digunakan pada masa depan harus memungkinkan perpustakaan untuk berbagi data dan metadata tanpa harus memindah fisik koleksi. katalog harus berbasis web dan saling terintegrasi, perpustakaan yang bersikukuh dengan prinsip dan idelismenya untuk tidak memberikan akses kepada perpustakaan lain untuk bisa memanfaatkan, lambat laun akan ditinggalkan pemustaka.